ANDAI AKU BISA

DISIPLIN DIRI

Kala kita bodoh kita ingin menguasai dunia

Kala kita pintar dan bijak kita ingin menguasai diri kita sendiri.


Kutipan di atas saya contek dari salah satu buku favorit saya, karya Rhenald Kasali yang berjudul CHANGE, tentang manajemen perubahan. Buku setebal 456 halaman ini sering menemani saya, ke mana saya pergi. Hampir 75 persen halamannya saya baca (sambil lalu) dalam kereta Prameks saat saya bolak balik mengikuti pendidikan sertifikasi di Universitas Negeri Yogyakarta. Banyak hal yang menginspirasi saya sejak membaca buku itu, meski ide-ide yang muncul timbul tenggelam dalam otak saya.

Banyak juga rekan-rekan (pendidik) yang merasa aneh ketika saya membaca buku ini, karena dipikir ini bukunya orang “bisnis”. Namun kala saya membacanya, banyak hal sebenarnya dari buku ini yang bisa diterapkan dalam kehidupan bidang apa saja termasuk lingkungan pendidikan (Nggak promosi lho…).

Ketika membacanya saya merasa “tersinggung”, karena banyak kebiasaan-kebiasaan saya yang menghambat proses “perubahan” dalam diri saya ternyata pas dengan apa yang ditulis dalam buku ini.

Kali ini ketika saya bolak-balik lagi saya jadi tertarik dengan kutipan di awal tulisan ini. Intinya saya sedang ingin belajar bagaimana kita menjadi “bijak” agar bisa memenej diri kita dengan baik. Ternyata hal yang satu ini sulit sekali kita (saya) lakukan meski secara teori saya dulu pernah kuliah manajemen.

Tulisan ini saya maksudkan sebagai motivasi untuk diri saya sendiri, syukur-syukur orang lain bisa memanfaatkan hal-hal yang sesuai. Hitung-hitung ini sebagai salah satu sarana “TERAPI DIRI” berkaitan dengan kebiasaan jelek saya yang susah dapat ide kalau belum “dikejar-kejar deadline” alias “kepepet”. Kuncinya adalah DISIPLIN DIRI. Dan itulah satu hal yang bisa saya ambil dari buku tersebut. Sebagian isinya pun saya pernah dengar juga dari ceramahnya Aa Gym beberapa tahun lalu, kalau tidak salah beliau menyebutnya 3M (mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil, dan mulai dari sekarang).

Hampir semua perubahan besar di dunia berhasil dijalankan oleh pemimpin besar. Dan jika dilihat dari lembar-lembar sejarah para pelaku perubahan (change maker), memiliki sesuatu yang tidak banyak dimiliki oleh orang lain adalah DISIPLIN DIRI. Mereka sepakat sebelum memimpin orang lain mereka harus memimpin diri sendiri. Dalam buku tersebut diberikan tips untuk membangun disiplin diri yang bersumber dari karya John C. Maxwell (1993). Developing the Leader, Within You sebagai berikut:


Mulailah dengan diri sendiri (Start With Yourself).

Para pemimpin besar dunia memulai dengan dirinya sendiri, maka kita pun harus demikian. Prinsipnya selalu melakukan intropeksi dan menuntut diri sendiri sebelum menuntut orang lain.


Jangan berorientasi pada pesaing, berorientasilah pada diri kita sendiri

Selama kita berorientasi pada pesaing, kita akan cepat panik dan tidak melakukan apa-apa selain menunjukkan pada orang lain, bahwa pesaing kita “buruk rupa”. Dengan kata lain, kita ingin memanipulasi “pendapat”. Kita kelihatan hebat kalau orang lain terlihat bodoh. Ini tidak dapat dibenarkan, sebab ketika pesaing kita hilang maka yang terlihat bodoh diri kita sendiri.


Jangan menunda, lakukan sedini mungkin (Start Early)

Hampir sebagian dari kita (termasuk saya) mempunyai kebiasaan buruk, belajar di hari terakhir sebelum kita ujian dan berpikir keras sesaat sebelum keputusan diambil. Di Meksiko, orang-orang berperangai buruk dikenal sebagai penganut Maniana (besok) Principle “Kalau bisa dipikirkan besok, mengapa harus dikerjakan hari ini?”. Nyatanya hidup mereka tak pernah sejahtera. Hal serupa juga banyak dijumpai di lingkungan sekitar kita. Segala sesuatu tidak dipikirkan sedini mungkin, melainkan baru sibuk kalau musibah terjadi. Akibatnya hasil yang dicapai tidak pernah optimal, dan banyak menghadapi kegagalan dan frustasi. Manusia yang cinta perubahan tak boleh menunda-nunda. Mereka harus menganut cara kerja orang besar: kerja keras, manajemen waktu, persisten (tahan uji), bertanggungjawab, dan bersikap positif, apapun juga situasinya.


Mulailah dari hal-hal kecil (Start Small)

Hal-hal kecil yang kita kerjakan sekarang, akan menjadi pegangan kita di hari esok. Kata orang bijak, langkah-langkah kecil akan menentukan langkah-langkah besar. Mulailah dengan rencana-rencana kecil, sekecil apapun yang bisa anda kerjakan, namun membuat anda dan sekeliling anda tumbuh. Perubahan tidak dapat dilakukan seketika menjadi lompatan besar, melainkan harus dimulai dengan hal-hal kecil di sekitar kita.


Mulailah sekarang juga (Start Now)

Sekarang, bukan nanti selesai rapat, kalau semua sudah pulang, kalau sudah pensiun, dan seterusnya. Perubahan harus dimulai dari anda sekarang juga.

SEMOGA BERMANFAAT.