Selamat Datang di SEKOLAH PUTING BELIUNG

Observasi Lokasi PKM

Kamis (19 Februari 2009) adalah hari pertama kami berlima (Saya, mbak Lastri, Pak Ade, Pak Tri dan Pak Dede) menginjakkan kaki di halaman SMP 15 Yoyakarta, tempat saya melakukakan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). SMP ini tepat terletak di selatan Stasiun Lempuyangan yaitu di Jl Tegal Lempuyangan No 61 Yogyakarta.

Rencana awal sebenarnya hari itu kelompok kami akan melakukan PLAN pertama untuk pelaksanaan Lesson Study, namun karena dari pihak Fakultas hari tersebut merupakan penyerahan kami sebagai peserta PKM, maka hari itu acara hanya unjuk muka dan observasi lokasi. Seperti janji kami semula hari itu kami berencana datang jam 08.00 WIB. Saya sendiri baru berangkat naik kereta Prameks kedua jam 07.00 WIB dari stasiun Purwosari Solo. Habis stasiun Klaten saja saya sudah dua kali dibel mbak Lastri, bahwa teman-teman sudah siap di lokasi. Begitu turun di Stasiun Lempuyangan saya langsung naik becak menuju SMP 15 yang kebetulan sangat dekat dengan stasiun. Sebenarnya kalau mau jalan menerabas kampung, paling-paling hanya butuh waktu 5 menit, tapi karena pertimbangan praktis akhirnya saya memilih naik becak.

Begitu turun dari becak saya pikir teman-teman menunggu di kantor sekolah atau ruang guru, tapi ternyata teman-teman hanya menunggu di depan pos Satpam, dan sebelumnya teman-teman sudah ke ruang guru tidak menemui seorang pun di sana karena para guru sedang mengajar akhirnya teman-teman kembali ke depan pos Satpam. Beberapa saat lamanya kami semua sempat jadi seperti “anak hilang” di depan pos satpam. Beberapa staf (guru...?) yang ada di ruang depan dan melihat kami, juga merasa kami adalah hanyalah "tamu" Pak Krisna dan Bu Rita, guru Pamong kami. Kebetulan pak Krisna dan bu Rita belum hadir karena di Yogya Kamis adalah hari kegiatan MGMP sehingga beliau tidak mengajar. Demikian juga “mbak Dosen” pembimbing kami yang masih imut (Ibu Kana Hidayati), juga belum hadir karena beliau juga nglajo dari Juwiring Klaten.

Tepat jam 08.20 WIB barulah Pak Krisna hadir, dan kami diajak menuju ruang bekas kantor guru. Sejenak kemudian Ibu Kana Hadir disusul Bu Rita. Kemudian kami ditemui Bapak Wakil Kepala Sekolah yaitu Bp Tyas Imullah (awalnya saya juga berpikir beliau Ibu...). Tepat jam 09.00 WIB Bp Kepala Sekolah (Drs. Sukirno SH) menemui kami, karena beliau mengajar dulu. Tepat puku 09.10 WIB acara penyerahan di mulai yang dipandu oleh Bapak Tyas. Meski acara itu hanya ber-10, namun ternyata perkenalan berjalan akrab, karena ternyata Bapak Kepala Sekolah orangnya lucu abis, humoris banget sambil berkelakar beliau menyampaikan bahwa kami ber PKM dalam rangka PERUBAHAN NASIB DAN PERBAIKAN TARAF HIDUP (karena akan dapat tunjangan dobel .... katanya). Di akhir sambutan beliau mengatakan: Selamat Ber PKM dan:

SELAMAT DATANG DI SEKOLAH PUTING BELIUNG

Sedikit cerita sejarah, ternyata SMP 15 Yogyakarta ini pernah diterjang angin puting beliung pada 18 Februari 2007, tepat 2 tahun 1 hari pas kami datang. Waktu itu SMP 15 sedang mempersiapkan diri untuk menuju Sekolah Standar Nasional (SSN), dan akhirnya tertunda sampai saat ini, karena mayoritas infrastruktur rusak berat. Beruntung musibah itu terjadi saat sore hari sehingga siswa-siswa tidak ada yang menjadi korban. Menurut informasi, proses pembelajaran sempat di gedung SMP 5 Yogyakarta, dengan masuk sore hari.

SMP 15 Yogyakarta dengan luas areal 12.700 m2, memiliki 110 guru dan TU dengan murid 1060 orang, terdiri 30 kelas dan merupakan SMP negeri terakhir di Yogyakarta, merupakan bekas Sekolah Teknik (ST), Ambaschool yang berdiri sejak tahun 1919, sehingga bangunannya masih ada nuasa Belanda.

Secara pribadi saya cukup beruntung, karena sekolah tersebut juga sama dengan sekolah tempat saya mengajar yaitu SMP 25 Solo karena sama-sama sekolah peralihan dari ST sehingga banyak hal yang mirip dengan tempat saya mengajar. Selain itu keberuntungan juga kami mendapatkan guru pamong yang sangat kooperatif terhadap kami. Dan kebetulan sekali bu Rita adalah kakak kelas beda dua angkatan dengan saya di FKIP UNS. Sehingga acara PKM juga menjadi acara reuni bagi saya. Sedangkan Pak Krisna sendiri adalah guru “nyentrik” yang senang menulis dengan nama beken Krisna Miharja. Beliau juga pernah menyandang gelar “Guru Berprestasi Nasional”. Meski guru matematika namun karya/tulisan beliau banyak di bidang sastra dan sering dimuat di media masa.

Mudah-mudahan sepulang dari PKM ini banyak manfaat yang bisa saya terapkan di sekolah saya nantinya.

Tidak ada komentar: