THE 2nd EAST ASIAN INTERNATIONAL CONFERENCE
ON TEACHER EDUCATION RESEARCH
Teacher Education for the Future: International Perspectives
at the Hong Kong Institute of Education
Hong Kong, 15 - 17 December 2010
![]() | MULYATI's BLOG | ![]() |
| GURU BIASA MEMBERITAHUKAN, GURU BAIK MENJELASKAN, GURU ULUNG MEMPERAGAKAN, GURU HEBAT MENGILHAMI. | ||
| Beranda | Info Lomba | Pendidikan | Kepala sekolah | Kegiatanku |

Dari sekian jenjang sekolah yang sempat saya lalui, di sekolah inilah saya merasa "besar".. Bagaimana saya tidak merasa "besar" karena di sekolah ini pula masa-masa "kejayaan" saya raih, tepatnya sekitar 24 th lalu. Ya, di sekolah ini mulai kelas II saya sempat mencapai puncak prestasi tertinggi. Saya masih ingat ketika kelas II saya sempat mendapat peringkat I paralel hingga saya mendapat hadiah yang luar biasa (pada waktu itu), yaitu bebas SPP selama 6 bulan. Kalau tidak salah ingat waktu itu per bulannya hanya Rp3.000,00. Dan masih terbayang jelas ekspresi kebanggaan Bapak saya ketika rapat walimurid, namanya disebut-sebut.
Tetapi yang sering membuat saya malu adalah pada pelajaran IPS saya pasti mendapat nilai yang rendah untuk nilai murni. Meski saya sudah berusaha belajar sampai ngumpulin soal-soal penyelesaian waktu itu saya tidak pernah mendapat nilai yang baik di pelajara ini. Padahal wali kelas saya waktu itu (Pak Mulyono) mengampu IPS. Bapak saya waktu itu juga sempat merasa “pekewuh” kala mengambil raport karena nilai IPS saya selalu terjelek di antara mapel lainnya. Di nilai EBTA NAS murni saya pun nilai IPS saya terjelek. Entahlah, saya sendiri juga heran meski belajar keras selalu saja nilai IPS saya yang terjelek.
Untuk Matematika di SMP dulu adalah pelajaran yang paling mengesankan. Tanpa mengabaikan jasa guru-guru Matematika yang lain, guru saya waktu itu (Pak Tanto) yang paling membuat saya berkesan. Beliau mengampu kelas saya saat saya kelas III. Dengan
Hari Selasa, jam pertama adalah jadwal saya di kelas 9A Selama ini anak-anak kelas 9 A sudah paham betul kebiasaan saya. Saya paling tidak suka jika waktu mau mulai pelajaran anak-anak belum siap dan masih jadi "mandor" di depan kelas atau "inguk-inguk" di depan pintu. Anak-anak kelas lain pun, meski bukan kelas yang saya ampu, jika melihat saya lewat pada saat menjelang jam pelajaran mereka akan segera masuk kelas, karena mereka sudah tahu, pasti akan saya "oyak-oyak" untuk segera masuk. Ini adalah salah satu cara saya membiasakan mereka tertib, selain dalam hal kerapian berpakaian.