Pentingnya Memahami Karakter Peserta Didik

Belajar dari "DO" Kedua Putaran Pertama


Lega rasanya tim kami sudah selesai melaksanakan tahapan lesson study putaran pertama. Setelah tiga anggota kami (Pak Lastri, Pak Ade, Dan Pak Dede) berhasil melaksanakan pembelajaran pada kelas VIII A, C, dan I pada Senin, 2 Maret 2009. Pembelajaran ini merupakan DO tahap kedua. Setelah kemarin (Rabu, 25 Februari 2009) saya dan Pak Tri telah melaksanakan DO tahap pertama.


Siswa dari masing-masing kelas ternyata berbeda responnya terhadap proses pembelajaran yang telah dilkasanakan. Kelas VIII A dan VIII C, misalnya dengan latar belakang akademik sedikit lebih rendah dibanding kelas VIII B, VIII D dan VIII I ternyata juga memerlukan penanganan yang berbeda dalam proses pelaksanaannya.


Terbukti di kelas VIII A sejak awal pelajaran ternyata anak sulit berkonsentrasi karena terpengaruh suara bising di luar, karena bersamaan dengan jam olahraga. Sampai proses diskusipun konsentrasi anak juga terganggu. Sehingga banyak anak yang masih menyempatkan diri melongok ke luar jendela. Pada proses presentasi pun banyak anak yang tidak memperhatikan temannya yang dengan susah payah presentasi di depan kelas. Bahkan tidak seorangpun anak yang mau menanggapi. Malahan yang ada menyoraki temannya agar turun ke tempat duduknya. Menurut kesimpulan kami sementara, siswa-siswa tersebut memang memerlukan perhatian khusus satu demi satu, karena mereka susah diajak konsentrasi ke pelajaran. Selain itu mungkin ketegasan guru untuk menggiring anak agar serius mengikuti proses pembelajaran juga pentning. Dan ini merupakan tantangan Bu Lastri pada putaran berikutnya.


Di kelas VIII C kondisi lebih terkendali karena proses awal pembelajaran siswa agak terkondisikan dengan apersepsi yang meyakinkan oleh Pak Ade. Tidak seperti kami berempat proses awal pembelajaran dimulai dari pendekatan Prisma dan Limas, bukan Kubus dan balok seperti yang telah kami lakukan. Memang sebenarnya kubus dan balok merupakan prisma juga. Dan ini ternyata menggiring siswa dari sudut pengertian yang berbeda. Pada saat diskusi meski juga mengalami kegaduhan, namun kelas ini lebih mudah dikendalikan. Mungkin karena kondisi siswa yang lapar dan lelah karena jam terakhir juga ikut mempengaruhi suasana belajar siswa.


Sedang kelas VIII I karena memang latar belakang akademiknya sedikit lebih baik dibanding 2 kelas yang lainnya membuat penguasaan kelas lebih mudah. Siswapun ketika diminta membentuk kelompok dengan cekatan menempatkan diri. Dalam proses diskusipun juga tidak mengalami hambatan yang berarti. Hanya dua anak yang merasa luput dari perhatian guru juga ogah-ogahan.


Sebagai observer banyak hikmah yang bisa saya petik dari “DO” putaran pertama kemarin, yaitu pentingnya pemahaman karakter peserta didik. Hal kemarin mungkin karena kita terpaku pada skenario PLAN yang ada, sehingga kita sering beranggapan bahwa cara dan pendekatan yang sama bisa kita terapkan pada kelas yang berbeda. Mungkin hal ini sering kita lupakan juga di kelas tempat mengajar kita masing-masing.

Tidak ada komentar: